Jakarta (UNAS) – Universitas Nasional melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) turut mendukung peluncuran Aplikasi Crisis Response System (CRS) dan Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) bagi perguruan tinggi, yang diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah III bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), pada Selasa, 15 Juli 2025, bertempat di Auditorium Cendikia UMJ, Ciputat.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Chandra, S.H., M.H., yang mewakili Rektor UMJ. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan LLDIKTI Wilayah III kepada UMJ sebagai tuan rumah kegiatan. “Inovasi digital seperti CRS sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi, khususnya dalam pengakuan kredit mahasiswa yang mendorong mobilitas akademik dan kolaborasi antar perguruan tinggi. Kami berharap aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dan efisiensi bagi seluruh pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III, Bapak Tri Munanto, S.E., M.Ak., menekankan bahwa peluncuran CRS merupakan bagian dari upaya reformasi sistem pendidikan tinggi yang lebih modern, transparan, dan akuntabel. “Aplikasi CRS dirancang untuk mempermudah proses pengakuan SKS dan konversi mata kuliah antar perguruan tinggi, baik dalam lingkup Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) maupun program pertukaran pelajar lainnya. CRS diharapkan menjadi solusi efektif dalam menyelaraskan kurikulum dan mengurangi kendala administrasi,” jelasnya.
Agenda peluncuran mencakup presentasi dan demo aplikasi CRS, diikuti sesi tanya jawab bersama para peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi diwilayah LLDIKTI III. Para peserta aktif memberikan masukan dan pertanyaan terkait implementasi aplikasi dimasing-masing institusi.
Dalam kesempatan ini, Universitas Nasional mengirimkan perwakilan Silvia Trianingrum Kurniawati, S.Kom., yang menjabat sebagai Sekretaris Satgas PPKPT UNAS, sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif penguatan sistem perlindungan dan integrasi teknologi dalam pendidikan tinggi.
Melalui keikutsertaan ini, UNAS menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan era digital.